Antena adalah alat untuk membantu mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik. Tanpa antena kita tidak bisa menonton televisi kesayangan kita dan kita tidak bisa mendengarkan radio favorit kita.
Antena biasanya terbuat dari pipa logam alumunium atau stainless steel. Dibangun dengan macam macam panjang dan diameter menyesuaikan kebutuhan dan rumus. Pada dasarnya semakin panjang antena maka semakin besar gain, sebaliknya semakin pendek antena maka akan semakin kecil gainnya. Gain disini yang dimaksud adalah penguatan. Semakin besar gain maka semakin sempit bandwidth, jika semakin kecil gain maka akan semakin lebar bandwidthnya. Bandwidth disini yang dimaksud adalah panjang pita suara. Semakin lebar pita suara maka semakin jelas suara di radio penerima termasuk bass & treble, semakin sempit pita suara maka akan semakin buruk kualitas suara yang diterima radio receiver, cempreng, bass dan treble tidak keluar. Namun jika anda ingin merakit antena maka sesuaikan dengan rumus tidak boleh asal asalan panjang pendeknya. Panjang antena menggunakan rumus lamda. Biasanya 1/4 lamda, 1/2 lamda, 5/8 lamda, dan 3/4 lamda.
Kali ini saya akan membuat antena dipole dengan bahan yang tidak umum. Yaitu menggunakan tongsis atau monopod untuk foto selfie anak muda. Saya membeli tongsis di konter dengan harga 50 ribu sepasang atau dua buah. Holder saya rongsokin karena tidak terpakai. Yang akan dibuat antena adalah bagian gagangnya atau pegangannya. Mengapa saya memilih monopod? Selain terbuat dari aluminium stainless steel yang anti karat dan entheng tapi juga karena praktis karena dapat diatur panjang pendeknya. Saya bisa mengatur panjang pendeknya ketika mengukur SWR. Tidak seperti pipa aluminium lonjoran yang harus memotong pipanya sedikit demi sedikit untuk mencari SWR terendahnya. Kelemahan pipa aluminium lonjoran jika kita sudah memotong sedikit demi sedikit untuk mencari SWR terendah maka kita tidak akan bisa mengembalikannya ke posisi semula karena telah terpotong. Kecuali anda membeli pipa lonjoran dengan berbagai macam ukuran. Anda dapat memasukkan pipa yang berdiameter kecil ke dalam pipa yang berdiameter lebih besar.
Dua buah tongsis kabel |
0,95 X (75/f)
Jika dipole ini akan digunakan pada gelombang VHF yang memiliki frekuensi kurang lebih 144 MHz maka cara menghitungnya adalah sebagai berikut
0,95 X (75/f) = 0,95 X (75/144) = 0,95 X 0,52 = 0,49 Meter = 49 CM
Jadi atur panjang kedua buah tongsis tersebut sepanjang 49 CM. Lalu bentuk sedemikian rupa
Antena Dipole 2 X 1/4 Lamda |
Jadi deh...
Tinggal pasang |
Penyangga bambu |
Masih bingung? Pesen aja klik link ini untuk melihat kontak saya
Tinggalkan komentar ya bro...
Mantabsss 👍
BalasHapusSip om,,jadi pingin bikin nih.
BalasHapusSip om,,jadi pingin bikin nih.
BalasHapusSilahkan om. Kalau ingin pesan bisa hubungi saya
HapusMau minta no hp. Sy mau pesan
HapusOm klau main di 143 mhz..brapa ukuran panjang pipa?
BalasHapusOm klau main di 143 mhz brapa panjang pipa almuniumnya/tongsisnya?
BalasHapusKurang lebih 50 cm
HapusGan, ada yg mengatakan rumusnya
BalasHapusLamda=300/frek * 0.95 meter. Yg mana yg benar ya? Salah satu logam dihubungkan dengan inner koaxial, satu lagi dg outer. Ujung outer disambung ke bagian mana di anrena radio? Trm ksh gan
Outer disambung ke elemen yang bawah
HapusKlo freq di lima belasan atau 15072 mhz kira2 berapa cm panjang pipa atas dan bawah dan sepace brp cm?
BalasHapusSilahkan dihitung sesuai rumus di atas om.
HapusKalo pesen berapa mas..?
BalasHapusNo hape saya 08567825534
Hapus85rb om. Hubungi di WA 085815203666
Hapusom, semisal ini antena di buatkan reflektor seperti http://antennaproducts.com/wp-content/uploads/2014/04/CRV-2.jpg
BalasHapusbisa tambah gain ga ya om? Trims...
Bisa jadinya yagi dipole. Karakter sinyal mengarah satu arah. Tidak lagi menyebar.
HapusBang klo saya buat sudah diset frek 157.xxx apakah bisa mancar di frek dibawah dan diatasnya......?
BalasHapusMohon pencerahannya
bisa tapi jangan jauh jauh
HapusOkreeee bos...siap dicoba
HapusKlo jauh gimana bang....?
HapusApakah berpengaruh di pesawatnya
Klo jauh gimana bang....?
HapusApakah berpengaruh di pesawatnya
Semakin jauh frekuensi radio akan cepat panas dan jangkauan berkurang
HapusBang klo pake antena dipole....penerimaannya bagus....tp keluarannya kecil kira2 apanya ya.....kemaren tak coba....modulasi saya kecil katanya....tp penerimaan bagus...makasih
BalasHapusModulasi Baofeng memang kecil pak. Tambah penguat audio di bagian extra mic nya
Hapusbagus sekali boss
Hapusbagus sekali boss
BalasHapusTerima kasih kritikannya pak
HapusGan...lam knl...sy mau pasng tone control gmn cr nya...ada yg bilng di infut dikasih trimpot n out tone jg di kasih trimpot apkh benar gan....sy pakai ht dj 196 alinco..kl main difreq 14886mhz ukrn ant nya berap cm...sy tdk paham sm rmus...ats bntuanny sy ucpkn trims
BalasHapusUntuk tone control mungkin cuma untuk menambah modulasi agar suara jadi lantang. Tidak ngaruh ke jarak jangkauannnya
HapusKalo antena dipole bisa di pake buat uhf ga?
BalasHapusBisa
HapusApakah bisa radio VHF ( HT/ RIG), di rubah oke open Freqwensi untuk menjangkau luar pulau Balu\i pd khususnya. Terima sih...
BalasHapusOm saya mau coba buat etr tolong kasi saran saya pakai ht baofeng hu5 apa bisa ht yg satu nerima dan pangilp saya.
BalasHapusBisa dijelaskan nama barang tuk satu repeater dan fungsinya bro?
BalasHapus1/2 lamda lebih panjang
BalasHapusMasuk masuk, miasuk Om Satria buagus. Salam kenal, salam perdana dunia komunikasi👍👍👍
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung
HapusOm klo 1/2 lamba jarak jangkaun'y berapa kilo..(baru belajar)
BalasHapusOm klo 1/2 lamba jarak jangkaun'y berapa kilo..(baru belajar)
BalasHapusOm klo 1/2 lamba jarak jangkaun'y berapa kilo..(baru belajar)
BalasHapus5 watt 5 KM direct
HapusTrimakasih ilmuy
BalasHapusSemoga tambah sukses om
Sama sama. Amin
HapusSaya pakai freq 146.600 jadi panjangnya berapa cm?
BalasHapuskak izin bertanya rumus perhitungannya itu kakak sumbernya dari buku / jurnal mana? sekian terimakasih
BalasHapus